Latar
Belakang
|
Fendy di sunggai wabu |
Intan
Jaya merupakansalah satu Kabupaten baruyang
di mekarkan dari kabupaten induk paniai dan mempunyaii potensi sumber daya alam yang melimpah, baik itu
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non-hayati. Sumber daya mineral
merupakan
salah
satu jenis sumber daya non-hayati.
Sumber
daya mineral tersebut antara lain : minyak bumi, emas,
batu
bara, perak, timah, dan lain-lain. Sumber daya itu diambil dan
dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Sumber
daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam
pembangunan,
oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesarbesarnya
untuk
kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian hidup
sekitar.
Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah
kegiatan
penambangan bahan galian, tetapi kegiatan – kegiatan
penambangan
selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan
dampak
negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya,
bentang
alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna
menjadi
rusak, penurunan kualitas tanah, penurunan kualitas air atau
penurunan
permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan.
Sumber
daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat
khusus
dibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut
wasting
assets atau diusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut
tidak
akan “tumbuh” atau tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata
lain
industri pertambangan merupakan industri dasar tanpa daur, oleh karena
itu di
dalam mengusahakan industri pertambangan akan selalu berhadapan.
Perumusan
Masalah
Penambangan
emas di Desa Bilogai (Bula Pigu) merupakan salah satu wilayah/sasaran
pertambangan
emas penduduk yang ada di Desa bilogai
dan Umumnya Intan Jaya . Kegiatan
penambangan
tersebut dilakukan oleh sekelompok tetentu (PT. GSBJ manifest)
Kerusakan
tanah akan menjadi masalah yang sangat serius, karena
masyarakat
yang semula memanfaatkan tanah untuk kegiatan pertanian atau
perkebunan
tidak akan dapat lagi memanfaatkan tanah tersebut seperti sediakala.
Hal ini
akan menyebabkan matinya sumber mata pencaharian masyarakat setempat
dan
masyarakat juga akan merasakan dampak kerusakan tanah dalam jangka waktu
panjang,
karena untuk memperbaiki kondisi tanah yang rusak dibutuhkan waktu
yang
lama.
Dari
rumusan permasalahan tersebut maka masyarakat yang berdomisili di daerah
pengopersin/surpei yag di laukan pada tauhun1990-1995 setempat meminta
pertanggung jawaban disaat eksploitasi,
maupun anak cucu (regenerasi) intana
jaya, mahasiswa/i dan seya sendiri dianataranya:
1.kesepakantan-kesepakatan
dari pihak tersebut kepada beberapa pihak(indifidualisme) dengan hak ulayat.
2.perjanjian-perjanjian,
jaminan yang di sepakatioleh beberapa orang (indifidualisme)
3.bertanggung
jawab atas kerusakan tana adat dal lain lain yang tidak dicantumkan.
Refleksi
Pada saat
itu saya masih ingat, ketika saya masih
kecil umur (5 Thn) ketiga fajar tiba
dari ufuk tibur para saudara-saudara saya yang ada di biloga dan umumnya Sugapa dan sekarang disebut dengan Intan jaya
berkemas-kemas untuk menuju tempat kerja/perusahan walaupun hujan,dingin,
saikit dll... apa yang diharapkan dari keluarga yang ditinggalkan,keluarga pun
berharap semoga ia selamat tetapi ketiga merka pulang dengan membawa sebuah
bungkusan ditangannya, ternyata yang dibawah hanyalah sebuah bungusan makanan
yang dikasih dari perusah , sunggu sangat menyedikan .Dan juga hal hal yang di lakukan oleh perusahan terhadapa masyarakat pribumi
ialah dijadikan sebagai para buru kasar, buru kasar itupun adalah sanak saudara-saudara
saya dan saudara saudara umumnya pada saat-saat itu mereka di kerjaan sebagai
tukan koki, tukan kayu bakar, tukan buang sampa di sungai Wabu, dan lain-lain
yang intinya buru kasar Merekapun dikerjakan dengan beberapa
perjanjian-perjanjian yang di sepakati,
Dalam hal ini masyarakat pribumi di bohongi/ditipu oleh para pengontrol perusahan
tersebut demi kepentingan, Hal ini sangat-sangat mengecewakan.
Dengan berbagai
perbuatan (eksplorasi) yang di lakukan
dari PT. GSBJ manifest 1991-1995
Ini menjadi
inspirasih bagi kami anak-anak pribumi.
cukup......!!! dengan tindakan yang
dilaukan oleh perusaha PT.GSBJ terhadap orang-orang tua kami, dengan demikian
penolakan yang akan dilakukan oleh para
regenerasi intan jaya yang peduli akan alam
intan jaya terhadap pengklaim sepiak.
Beberapapa waktu lalau pasangan Bupati Natalis
Tabuni,Ss,Msi dan Pdt. Yan Kobogayau,Sth,M Div mengklaim, mampu membangun dan
menggali potensi alam yang ada di wilya intan jaya (ujarnya)
Hal ini
sangat lucu, sebab proses pelantikanpun belum dilakukan hal inikan menjadi pertanyaan....??? besar bagi generasi
Intan Jaya (berbagai persepsi akan muncul), ada apa di balik ini semuaa....dengan
demikian kami generasih intan jaya meminta kepada bapak Natalis Tabuni sebagai pimpinan
daerah dan jajaranya jika mempunyai angan-ngan dalam menggali potensi alam yang
ada di intan jaya, untuk itu yang paling utama adalah ciptakan kader-kader
intan jaya dari berbagai disiplin ilmu, karena kami tidak mau di tipu lagi,
sehingga orang asli pribu yang mempunya disiplim ilmu siap kerja di ladangnya
sendiri demi kesejatraan sosial.
Salam atas
terlantiknya Bapak Natalis Tabuni, Ss,
Msi dan Pdt,Yan Kobogayau, Sth, M Div sebagai Bupati Definitif dan Wakil bupati
Amakanieee aitaooo
BY
Fendrik Zonggonau